Sabtu, 13 Oktober 2018



[C O M I N G S O O N]
The wait is almost over, folks!๐Ÿ™Œ๐Ÿป We are glad to announce you an amazing annual celebration of International Disability Day event. . ✨BEMP PKh UNJ proudly present, "ISEE 2018" ✨ . What is in ISEE 2018?๐Ÿค” Why you should get participate in ISEE 2018?๐Ÿคจ Are you so curious with ISEE 2018?๐Ÿ˜ฎ . ๐Ÿ”ŽStay tuned on ISEE 2018 official Instagram account (@isee_speducation) to get more information about this amazing event. . Prepare yourself to see the miracle of people with differently abled!๐Ÿ™‹ . See you real soon๐Ÿ‘‹ #ISEE4th #TowardsAnImpressiveCreation #ImpresifkanKaryamu! #BEMPPKh2018 #KabinetImpresif #MenujuKaryaImpresif . 〰〰〰〰〰〰〰〰 ๐Ÿ“ท : @isee_speducation ๐Ÿ“ท : @Speducation_UNJ ๐Ÿค : @Speducation_UNJ ๐Ÿ†” : http://bit.ly/OfficialLineBEMPPKh 〰〰〰〰〰〰〰〰 © HPD ISEE 2018

Selasa, 14 Agustus 2018

ABK Mampu Berprestasi ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-10

ABK Mampu Berprestasi
Oleh : Mutmainnatul Istiqomah (PKh 2018)

Kemampuan seseorang tidak bisa dilihat hanya dari tampilan luarnya saja. Begitu pula dengan para penyandang disabilitas. Didalam pandangan masyarakat adakala kekurangan fisik dipandang sebagai buah dosa yang telah dilakukan oleh orang tuanya. Kekurangan fisik adakalanya dipandang sebagai aib oleh dirinya sendiri dan keluarganya. Sehingga terjadi penelantaran dan pengabaian tehadap pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK). Beberapa pandangan yang ada dalam masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kehadiran anak berkebutuhan khusus di dalam sistem budaya sosial masyarakat terdapat beragam reaksi, ada masyarakat yang memberi penolakan terhadap keberaaan mereka di tengah masyarakat dengan pandangan yang negatif “mereka, buah dosa dari perbuatan yang ada “ atau dipandang “pembawa sial“. Dan ada kalanya masyarakat setengah menerima keberadaan anak berkebutuan khusus di lingkungan , artinya mereka tidak dianggap orang pembawa sial atau pendosa / diterima namun adakalanya anak berkebutuhan khusus dijadikan bahan lelucon dan mainan. Mereka secara fisik tidak diabaikan namun secara psikis dan sosial terabaikan.

Adanya pandangan negatif dari masyarakat, akan menimbulkan suatu prasangka sosial. Prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan dirinya. prasangka sosial berawal dari padangan negatif yang lambat laun dapat terjadi tindakan diskriminatif terhadap anak berkebutuhan khusus tanpa alasan yang objektif. Tindakan diskriminatif ini akan menghambat perkembangan anak berkebutuhan khusus.

Sebetulnya problematika anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak hanya terletak pada persoalan individu dari anak tersebut seperti mereka selalu memerlukan bantuan dari orang lain, ada rasa tidak percaya diri atau malu dan memerlukan rehabilitasi dan lain sebagainya, namun pandangan negatif dan sikap masyarakat termasuk keluarga dapat menjadi problema tersendiri bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Namun banyak kita jumpai, justru anak berkebutuhan khusus (ABK)  memiliki segudang prestasi jika dibanding dengan anak normal lainnya. Semangat tinggi serta kerja keras membuat anak berkebutuhan khusus (ABK) mampu menjadi orang sukses dengan karya-karya yang membanggakan. Banyak sekali kelebihan yang mereka miliki dengan memaksimalkan potensi dalam dirinya, keterbatasan fisik ternyata mampu mengantarkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang lain. Mengembangkan dirinya dengan bermain musik, menjadi pengrajin yang handal, seniman atau menjadi pengusaha sukses. Sebagai contoh, Michael Rosihan Yakub (penderita Down syndrom) seorang pemuda dari Indonesia yang berprestasi di bidang Olahraga. Meskipun dengan IQ yang sangat rendah ternyata Michael mampu meraih prestasi di MURI sebagai satu- satunya pe-golf paling muda dengan down syndrom dan mampu bertanding dengan para pe-golf normal. Selain itu, Stephanie Handojo (2010) berhasil menjadi juara 1 di renang gaya dada 50 meter Pekan Olahraga Nasional Special Olympics Indonesia, lalu gaya dada 50 meter Special Olympics World Summer Games (2011) Athea. Tidak hanya itu Stephanie juga berhasil mencatatkan namanya di Musium Rekor Indonesia karena berhasil bermain piano sebanyak 22 lagu pada tahun 2009. Diapun menjadi pembawa obor Olimpiade London (2012).

Betapa luar biasanya kemampuan mereka meskipun memiliki keterbatasan namun mereka mampu membuktikan dirinya di mata dunia. Bahkan mengukir prestasi yang tak sembarang orang bisa. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus memerlukan penanganan khusus secara individual sesuai dengan kebutuhannya.  Jika anak berkebutuhan khusus (ABK) mendapatkan penanganan yang khusus maka kita akan dapat mengembangkan  keterampilan mereka sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Dengan demikian kita tahu bahwa Tuhan maha adil, menciptakan makhluk dengan keterbatasan  namun menggantinya dengan kelebihan. 


Keterbelakangan Tidak Memengaruhi Kemampuan ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-9

Keterbelakangan Tidak Memengaruhi Kemampuan 
Oleh : Yulita Ningsih (PKh 2018)

Keterbelakangan atau Berkebutuhan Khusus atau bisa disebut juga Difabel. Apa yang di maksud difabel (penyandang disabilitas)? Sebenarnya difabel akronim Different Ability People (orang dengan kemampuan berbeda), yang di maksudkan bahwa orang yang memiliki perbedaan dalam melakukan sesuatu karena kehilangan atau berkurangnya fungsi salah satu anggota badannya. Bukan berarti tidak bisa apa-apa namun hanya berbeda saja dalam melakukan aktifitas. Difabel dan disabilitas adalah persoalan mengenai cacat dan kecacatan, yang perlu di sadari bahwa setiap orang mempunyai potensi menjadi difabel melalui musibah, kesehatan, bencana alam, konflik sosial dan faktor keturunan. Ketika orang memakai kaca mata sesungguhya tanpa di sadari dia telah menjadi seorang difabel karena kemampuan pandangan matanya sudah berkurang sehingga untuk dapat melihat dan harus memakai alat bantu (kaca mata). Demikian juga dengan wanita hamil dan lansia serupa juga terhambat melakukan aktifitas sehari-hari.

Sebagian orang memandang orang yang berkebutuhan khusus itu tidak mempunyai bakat atau kemampuan. Padahal, banyak penyandang disabilitas yang mempunyai bakat atau kemampuan ataupun prestasi, namun kita tidak tahu. Contohnya, Riqo ZHI salah satu founder dari www.kartunet.com (Website Karya Tunanetra), wawancara singkat  dengannya mampu membuka sebuah pemikiran maju mengenai penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas bukan berarti tidak mampu. Ini merupakan 'point of view' dari seseorang dengan “disabilitas”. Ia menjelaskan bahwa disabilitas kalau diartikan secara harfiah memang ketidakmampuan tetapi itu hanyalah sebuah istilah, yang memberi kehalusan menggantikan istilah penyandang cacat. Sebenarnya setiap manusia itu punya ketidakmampuan, tidak cuma dari segi fisik, tapi banyak hal. “kami ingin mengatasi suatu kendala yang seharusnya secara umum bisa dilakukan oleh kebanyakan orang, maka kami mengatasi keterbatasan itu dengan cara kami sendiri.” Penjelasan yang sangat sederhana namun masuk akal. “kalau nyatanya kami bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang kebanyakan, apakah kami masih disebut penyandang disabilitas?” Riqo menambahkan opini yang memang muncul dari hari dan pemikirannya. Motivasi yang ia emban cukup sederhana yakni ia hanya ingin melakukan apa yang seharusnya dapat ia lakukan, selain itu ia ingin menguji sampai dimana sebuah paradigma tentang keterbatasan.

Pendapat masyarakat saat ini tentang penyandang disabilitas tentu akan berbeda dengan pemikiran “kolot” dimana jaman teknologi dan informasi belum begitu maju dan berkembang seperti sekarang ini. Diskriminasi tidak harus disandingkan dengan disabilitas. Banyak sosok inspirasi dengan sandangan disabilitas mampu menghapus gelar “disabilitas” yang melekat pada dirinya, tentu dengan  melahirkan sebuah karya yang luar biasa. Disabilitas bukanlah sebuah halangan untuk mengembangkan diri, atau melahirkan sebuah inovasi, dan salah satunya Riqo mampu menjadi sosok inspirasi. Semua ini mampu menggugah sebuah polemik yang terjadi di masyarakat mengenai pandangan disabilitas.

Jadi,  kita tidak boleh memandang sebelah mata kaum disabilitas, kita harus menghargai semua orang, baik yang berkebutuhan khusus maupun orang yang normal. Karena semua orang memiliki kemampuannya atau kelebihannya masing masing. Saya percaya bahwa orang yang mempunyai kekurangan, pasti mempunyai kelebihan. Sebaiknya semua perbedaan itu kita hargai. Jangan sampai kalau kita mengatakan orang lalu kita merasa paling normal sedunia. Tentunya tidak mutlak seperti itu. Pasti kita sebagai individu memiliki permasalahan. Apakah misalnya kita orangnya secara emosional itu kalau lagi marah, susah turunnya atau misalnya kalau di tempat baru dan umum masih merasa gugup itu juga pasti ada dalam diri individu. Sebelum kita mengatakan kelemahan orang lain, kita juga punya sebenernya (kekurangan diri) cuma memang tidak kentara saja. Bertoleransilah. Kita semua sama. 


Mereka yang Dapat Bersinar ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-8

Mereka yang Dapat Bersinar
Oleh : Vania Rhomensi (PKh 2018)

Banyak orang yang meremehkan orang lain dari penampilan luarnya saja. Mereka menghakimi orang yang mempunyai keterbatasan akan gagal masa depannya. Contohnya saja seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Kebanyakan orang-orang tidak pernah melihat kemampuan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas. Banyak orang yang menganggap bahwa mereka hanya menjadi penghambat saja. Apakah kalian menganggap masa depan mereka akan gagal? Apakah kalian berpikir masa depan mereka gelap dan tidak akan pernah bersinar? Apakah kalian menganggap bahwa mereka hanya menjadi penghambat? Meskipun mereka mempunyai keterbatasan fisik, mereka terus berusaha untuk masa depan mereka.

Meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik, semangat mereka terus berkobar dan berapi-api. Karena satu, selagi mereka merasa mampu dan mau menjalankan suatu hal, keterbatasan tidak akan menghalangi mereka. Mereka akan terus bersemangat menjalankan apa yang mereka suka dan yang mereka cita-citakan. Dan terlebih jika mereka didukung oleh orang sekitar dan dibimbing dengan benar, mereka dapat melakukan hal yang dipikir oleh orang lain tidak mungkin berubah menjadi mungkin bahkan bisa menjadi suatu hal yang luar biasa dan membanggakan. Contohnya seperti atlet Paralimpik. Meskipun mereka mempunyai keterbatsan fisik, mereka terus berusaha dan karena usaha mereka, tidak sedikit dari mereka yang dapat mengharumkan nama bangsa dan membawa pulang berbagai mendali. Dua¸ meskipun banyak orang yang menghakimi mereka bahwa mereka tidak mempunyai kesempatan untuk bersinar, tidak mempunyai kesempatan untuk sukses, mereka terus bersemangat dan mencoba untuk tidak memikirkan omongan orang yang hanya melihat mereka dengan sebelah mata. Mereka terus berusaha meskipun hati mereka sakit dan meskipun air mata mereka terus mengalir karena perkataan yang menyakitkan dari orang lain. Hati mereka mungkin memang hancur tetapi dukungan dari orang terdekat mereka membuat semangat mereka tidak akan pernah hancur. Tiga, meskipun mereka diremehkan, mereka akan terus memperlihatkan kemampuan yang mereka miliki dan menunjukan bahwa keterbatasan mereka tidak akan mempengaruhi kualitas yang akan dihasilkan terlebih jika mereka dibantu untuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki, ide-ide mereka nantinya dapat berkembang dan tentunya juga skill mereka akan berkembang dan terus berkembang. Empat, ketika penyandang disabilitas melamar pekerjaan, tentunya pemerintah, perusahaan swasta, atau semacamnya sangat diharapkan untuk melihat kemampuan mereka terlebih dahulu dan tidak langsung meminta mereka untuk mencoba ditempat lain. Jika para disabilitas diberi kesempatan seperti yang diberikan kepada orang normal lainnya, mereka akan mencoba untuk melakukan yang terbaik dan tentunya karyawan yang bekerja satu tim dengan penyandang disabilitas juga harus mendukung mereka dan membantu mereka agar pekerjaan yang sedang mereka kerjakan dapat berjalan dengan lancar dan selesai dengan sempurna. Lima, karena banyak perusahaan yang melihat penyandang disabilitas hanya menjadi penghambat dan tidak memiliki potensi dalam bidang apapun, menjadikan  mereka ditolak bekerja sana-sini dan kemudian mereka mencoba untuk bersinar dengan cara mereka sendiri. Seperti mencoba membuat kerajinan tangan atau usaha lainnya yang dapat dijual oleh mereka dan tidak sedikit dari mereka yang sukses dari hasil usahanya. Dan kebanyakan dari mereka yang sudah sukses akan membagi ilmunya kepada orang lain untuk bekerja bersama mereka atau mereka diperbolehkan untuk membuka usaha sendiri jika sudah mahir dibidang tersebut.

Oleh sebab itu, sebaiknya semua orang jangan pernah berpikir sedikitpun bahwa orang yang memiliki kekurangan akan gagal dan sulit untuk sukses dan juga jangan pernah menilai orang dari luarnya saja. Dan jangan pernah menganggap remeh siapapun karena jika label luar mereka cakap belum tentu kemampuan mereka cakap juga. 


Kita Harus Bantu ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-7

Kita Harus Bantu
Oleh : Pratomo Zainul Muttaqin (PKh 2018)

Disabilitas atau yang biasa kita sebut sebagai seseorang penderita atau penyandang cacat terkadang memang merupakan sebagai suatu masalah yang tersendiri bagi perspektif atau pandangan pada masyarakat tertentu. Jika kita membahas tentang Disabilitas apalagi dalam pandangan dan perspektif kacamata masyarakat kebiasaan merupakan suatu hal ironi yang benar benar sangat menyedihkan, yang kebanyakan kita lihat bahwa saat ini mereka mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam lingkungan masyarakat dan social. Padahal para kaum penyandang disabilitas dalam berkehidupan masyarakat dan dalam melakukan kegiatan interaksi social membutuhkan bantuan dan pandangan positif terhadap para penyandang disabilitas itu sendiri. Bahkan yang lebih parah lagi yang saya lihat dari pengalaman saya sendiri adalah menghindari mereka para kaum penyandang Disabilitas. Banyak alasan utama yang membuat mereka memperlakukan para kaum penyandang Disabilitas seperti itu seperti salah satunya adalah menganggap bahwa mereka adalah aib keluarga yang memalukan sehingga efek yang diderita oleh mereka adalah dikucilkan dalam pergaulan interaksi sosial bermasyarakat dan berbagai macam permasalahan besar lainnya.

Disabilitas memang merupakan sebuah ketidak sempurnaan yang diderita oleh seseorang itu sendiri, baik mental, fisik, maupun mental dan fisik juga, namun pada hakekatnya tak ada satu orang pun yang ingin menderita kecacatan atau kelainan pada diri mereka tersebut, hal tersebut hanya kehendak dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME. Penyebab terjadi disabilitas pada setiap orang adalah berbeda beda, ada yang memang merupakan cacat dari bawaan atau dari lahir, cacat terjadi karena kecelakaan, maupun ada juga yang terjadi karena penyakit kronis dan masih banyak lagi yang membuat mental mereka merasa rendah diri dan kadang merasa tidak berguna bagi masyarakat.

Menyikapi dan merespons para penyandang disabilitas memang bukan merupakan hal yang mudah, menyikapi para penderia disabilitas dengan penyebab yang berbeda juga memerlukan perlakukan atau tidakan yang berbeda juga. Kita juga harus menyikapi mereka dengan hati kita karena para penderita disabilitas juga dapat merasakan dengan hati mereka terhadap ketulusan dan keikhlasan terhadap apa yang kita lakukan ke mereka yaitu kita harus menghargai, karena pada dasarnya sebagian mereka menganggap dirinya tidak berharga dan tidak dihargai. Kaum disabilitas bukanlah kaum yang harus dihujan dan dikucilkan, namun kita harus merangkul bersama agar mereka dapat hidup seperti manusia normal karena sesungguhnya kita ini sama.

Disabilitas dalam pandangan masyarakat merupakan hal yang sangat mengganggu bagi masyarakat itu sendiri. Karena pandangan masyarakat yang menganggap mereka merupakan orang yang tidak bisa apa apa alias tidak berdaya. Dan juga pada pandangan selanjutnya adalah masyarakat memandang bahwa mereka adalah sosok yang harus dikasihani dan ditolong. Penyebabnya adalah karena mereka para penyandang disabilitas dianggap dalam perspektif masyarakat sebagai sosok yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan pertolongan. 

Yang sekarang harus kita lakukan agar perspektif dan mindset buruk terhadap para penyandang disabilitas adalah sudah seharusnya kita sebagai masyrakat yang sudah dikaruniakan kesempurnaan fisik dan hidup yang telah diberikan oleh Tuhan YME  sudah seharusnya kita bisa berfikir cerdas dan positif terhadap dengan adanya para kaum disabilitas yang ada disekitar lingkungan kita baik dari tingkah lakunya maupun keterbatasan yang mereka alami, bukannya kita menghina dan menjauhi mereka karena kita menganggap mereka sebagai sesuatu yang negatif bagi kita karena keterbatasan yang mereka punya, akan tetapi kita sangat harus membantu dan merangkul mereka dan membantu mereka untuk melakukan kehidupan manusia normal pada umumnya karena dimata tuhan kita sama derajatnya. 

Istimewanya Sahabat Disabilitas ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-6

Istimewanya Sahabat Disabilitas 
Oleh : Farnaz Azarine (PKh 2018)

Pada zaman modern seperti saat ini tidak seharusnya anak-anak berkebutuhan khusus dipandang sebelah mata oleh orang lain. Seperti yang kita ketahui banyak sekali orang-orang diluar sana yang menganggap anak berkebutuhan khusus tidak memiliki kemampuan dan keahlian. Bahkan tidak jarang kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan penolakan dan berbagai reaksi yang kurang baik dari masyarakat. Sebenarnya mereka itu bukan tidak memiliki kemampuan dan keahlian. Mereka hanya butuh waktu dan cara yang berbeda untuk menggali dan menemukan potensi yang terpendam dalam diri mereka. Perlu kita ketahui semua anak manusia yang lahir ke dunia ini tidak ada yang benar-benar terlahir dengan sempurna,karena sesungguhnya hakikat manusia memang tidak ada yang sempurna dan setiap manusia juga pasti memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Sekalipun mereka yang terlahir sebagai anak berebutuhan khusus,mereka tetap memiliki hak 
yang sama seperti anak-anak lainnya. Mereka berhak mendapatkan pendidikan,mereka berhak untuk berkarya dan mengembangkan kemampuan atau keahlian yang mereka miliki. 

Namun kenyataan berkata lain,banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang masih sulit untuk memperoleh pendidikan yang tinggi begitu pula dengan pekerjaan,mereka sangat sulit untuk mendapatan peluang. Sudah saatnya di zaman yang serba modern seperti saat ini kita tidak memandang mereka sebelah mata lagi,karena dengan atau tanpa kita sadari banyak sekali anak-anak berkebutuhan khusus memiliki prestasi yang sangat membanggakan. Meski mereka memiliki keterbatasan fisik atau mental dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya,namun hal tersebut tidak dapat menghentikan seseorang untuk tetap berprestasi dan berkarya untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan. Seperti contohnya Tim Harris,ia adalah sesorang penyandang down syndrome. Namun sejak kecil Tim tidak pernah putus asa dalam mewujudkan cita-cita serta impiannya untuk memiliki sebuah restaurant. Berkat semangat dan kegigihannya kini Tim memiliki sebuah restaurant yang cukup terkenal di Amerika Serikat yaitu Tim’s Place. 

Anak-anak berkebutuhan khusus memang membutuhkan usaha yang keras dari dalam diri mereka sendiri dan juga perhatian yang ekstra karena adanya keterbatasan fisik ataupun mental yang mereka miliki. Dari proses tersebut,banyak anak-anak berkebutuhan khusus justru memiliki prestasi yang luar biasa dan tentunya sangat membanggakan. Ada banyak hal yang dapat kita petik dari anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Contohnya mereka memiliki semangat dan sifat tidak mudah putus asa yang setebal baja,karena mereka sendiri tidak peduli dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Dengan segala keterbatasan yang ada mereka juga tetap bisa berdamai dengan keadaan yang mereka alami,untuk berdamai dan menerima keadaan tentu bukanlah hal yang mudah. Namun saudara dan teman kita yang memiliki kekurangan dan keterbatasan tersebut dapat menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Bahkan mereka menjadikan keterbatasan dan kekurangan yang mereka miliki menjadi semangat dan motivasi mereka untuk tetap terus berkarya dan meraih kesuksesan. Betapa hebat dan luar biasanya mereka disaat kondisi mereka yang kurang beruntung,mereka tetap memiliki semangat yang tinggi serta memiliki pikiran yang positif.

Sudah saatnya sekarang kita untuk saling menghargai sesama manusia dan tidak memandang anak berkebutuhan khusus sebelah mata hanya karena mereka memiliki kekurangan dan keterbatasan. Kita sebagai orang-orang yang lebih beruntung sudah seharusnya kita lebih bersyukur dan menghargaii mereka saudara dan teman kita yang berkebutuhan khusus. Kita tidak boleh membiarkan mereka terpuruk dan sedih terus menerus dengan keadaan yang mereka alami. Mereka ada dan lahir di dunia ini untuk kita rangkul bersama. Karena disetiap kekurangan dan keterbatasan yang mereka miliki,mereka memiliki keistimewaan yang luar biasa hebatnya.

Kehebatan yang Kurang Diperhatikan: Autism ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-5

Kehebatan yang Kurang Diperhatikan: Autism
Oleh : Intan Maulidia Khoeriyah (PKh 2018)

Autism adalah gangguan perkembangan yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi. Gangguannya dapat berupa kurangnya interaksi sosial, penghindaran kontak mata, kesulitan dalam mengembangkan bahasa, dan pengulangan tingkah laku.

Memiliki anak yang menderita autis memang tidaklah mudah. Anak penderita autis, selain tidak mampu bersosialisasi, ia juga tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali, bahkan dia sendiri tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, dan memiliki gerakan yang selalu diulang-ulang. Anak yang menyandang autis memang membutuhkan perhatian ekstra. 

Namun, terlepas dari itu semua ada kelebihan anak autis yang jarang sekali orang tahu. Kelebihan pertama adalah anak autis memiliki kemampuan lebih kreatif. Penelitian ini dilakukan di Inggris dengan melakukan survei online terhadap 312 peserta. Ada 75 orang diantaranya autisme, sementara 237 lainnya bukan autis. Kemudian, parda peneliti menilai kreativitas peserta dengan meminta mereka untuk menafsirkan gambar tertentu. Dari penelitian tersebut, peserta yang didiagnosa menderita autisme umumnya memberi jawaban yang lebih baik.

Kelebihan yang kedua adalah memiliki kemampuan visual yang lebih baik. Ini mungkin dapat menjelaskan mengapa kebanyakan orang autis memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengingat dan menggambarkan objek secara rinci. Hasil studi dari Universitas Montreal menunjukkan bahwa pada orang autisme, area otak yang berhubungan dengan informasi visual berkembang sangat bagus. Sedangkan otak lainnya kurang aktif, yaitu otak yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan perencanaan.

Kelebihan yang ketiga adalah memiliki IQ atau intelektual diatas rata - rata. Akan tetapi, kelebihan ini tidak sesuai dengan perkembangan emosional dan sosial. Sehingga, banyak anak autis yang kurang dihargai. Isaac Newton adalah ilmuwan yang menemukan teori gravitasi dan mekanika klasik yang juga didiagnosa mengidap sindrom asperger. Sindrom tersebut merupakan salah satu bentuk dan bagian dari autisme. Selain Isaac Newton ada juga Albert Einstein.

Albert Einstein adalah ilmuwan terkemuka abad modern yang juga mempunyai ciri - ciri autisme. Penemu dari sebuah teori relativitas itu tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan baik. Einstein juga kerap kali gagap ketika menghadapi publik untuk menjelaskan teori - teori cemerlangnya. Ini adalah contoh orang hebat dengan kekurangan mereka namun berhasil dan sukses dalam kehidupannya. 

Kemampuan anak autis bisa berkembang lebih optimal lewat jalur pendidikan yang tepat dan juga dukungan positif dari orang tua dan keluarganya. Pendidikan juga bisa membangkitkan rasa percaya diri anak autis. Peranan keluarga akan sangat dibutuhkan bagi kemajuan anak-anak semacam ini.

Kita sering lupa pada hakikatnya mereka sangat istimewa, yang berbeda dari kebanyakan kita. Sesungguhnya mereka anak-anak surgawi yang mengajarkan kita banyak hal. Sayangnya kita tidak berpikir panjang pada hikmah tersembunyi dibalik pelajaran sabar dan ikhlas yang mereka tanamkan di lubuk hati kita yang paling dalam. Seorang penyandang autis memberi tantangan tersendiri bagi Ibu hebat yang membesarkannya juga keluarga super yang terus mendukungnya. 

Dari pembahasan mengenai kehebatan anak autisme ini, bahwasanya autis bukanlah penyakit. Autis bukanlah cacat mental. Autis bukan gila ataupun label - label negatif lainnya. Autis adalah gangguan perkembangan. Sehingga, kata 'sembuh' rasanya kurang tepat untuk mereka. Yang lebih tepat adalah bahwa mereka dapat diberikan perhatian dan penanganan semaksimal mungkin. Sehingga nantinya mereka dapat beradaptasi dengan situasi yang juga dihadapi orang lain pada umumnya.



Dibalik Kekurangan ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-4

Dibalik Kekurangan 
Oleh : Fahira Salsabilah (PKh 2018)

Tidak semua manusia diciptakan dengan kondisi fisik ataupun mental yang sempurna. Ada sebagian orang yang memiliki kekurangan seperti tidak dapat mendengar, tidak dapat berbicara, keterbelakangan mental, down syndrom, dan lain sebagainya.

Ada juga yang dilahirkan sempurna namun karena peristiwa tertentu ia memiliki kekurangan fisik ataupun mental. Kekurangan tersebut menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat.

Hal ini menyebabkan sebagian dari mereka menjadi minder atau rendah diri ketika bergaul. Apalagi jika mendapat sebutan orang cacat atau orang aneh. Seperti penderita down syndrome, kebanyakan masyarakat menyebutnya orang aneh. Sebenarnya mereka tidak aneh  hanya saja masyarakat tidak mengetahui apa itu down syndrome.

Padahal ketika mereka mengetahui apa itu down syndrome, mungkin sebutan dan penilaian sepihan mengenai keanehan penderitanya, meraka akan berfikir dua kali untuk menyebutnya aneh.

Apa itu Down Syndrome?  

Down Syndrome adalah kondisi dimana seseorang mengalami kelainan ketika ia masih  dalam kandungan. Penderita down syndrome memiliki kelebihan kromosom 21. Pada umumnya, kromosom manusia berjumlah 2 atau sepasang. Namun pada kasus Down Syndrome, jumlah kromosom ada 3, yang sering disebut trisomi 21. Sehingga jumlah kromosomnya menjadi 47, bukan 46.

Bentuk lain dari masalah kromosom ini adalah translocation dan mosaicism. Pada translocation, anak tetap mempunyai 46 kromosom, namun salah satu dari pasangan kromosom tersebut rusak. Kromosom yang rusak ini melekat atau berpindah ke kromosom lain.

Berdasarkan buku Marlene Targ Brill, yaitu Keys to Parenting A Child With Down Syndrome dan National Down Syndrome Society, pada mosaicism, beberapa sel mempunyai 46 kromosom dan lainnya 47. Translocation dialami oleh kira-kira 4% penyandang Down Syndrome dan mosaicism sekitar 1% penyandang Down Syndrome.

Hidup Bersama Penyandang Down Syndrome 

Down syndrome merupakan gangguan kromosom yang paling umum terjadi. Keadaan ini bukanlah akhir dari kehidupan anak dan orang tuanya. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, penyandang down syndrome dapat hidup dengan baik dan berkembang optimal.  

Saat ini bagi penderita down syndrome pendidikan formal dapat dijalankan. Mungkin mereka memang tidak bisa mengikuti pendidikan layaknya murid di sekolah umum. Namun mereka tetap dapat belajar sesuai dengan potensinya. Dengan penanganan yang baik dan konsisten, para penyandang down syndrome dapat berkembang optimal dan hidup dengan baik. Ditambah dengan sifat bawaannya yang biasanya ramah dan senang bergaul, mereka dapat menyesuaikan diri dengan cukup baik dengan lingkungannya. Tak sedikit pula penderita down syndrome yang sukses dan berprestasi, terutama di bidang olahraga.

Siapakah anak down syndrome yang berprestasi di bidang olahraga? 

Seorang pemuda dari Indonesia, Michael Rosihan Yacub menunjukan bahwa down syndrome bukanlah suatu penghalang untuk meraih sebuah prestasi. Meskipun dengan IQ 35 Michael mampu mencatatkan namannya di MURI sebagai satu-satunya pemain golf paling muda dengan down syndrome dan mampu bertanding dengan pemain golf normal, padahal golf merupakan olahraga yang membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Tidak hanya itu  Michael juga menorehkan beragam prestasi. Di antaranya, meraih medali dari cabang renang dan atletik. Michael juga aktif belajar di Center of Hope ISDI dan mengikuti serangkaian program di dalamnya. Mulai dari belajar memasak, bermain musik hingga mengikuti les drama. 

Saat ini michael tengah mengikuti kelas tata boga di Center of Hope. Di sana ia belajar mengembangkan kreativitasnya dengan membuat dekorasi kue dari icing sugar. Masih banyak lagi penderita down syndrome yang mampu meraih prestasi. 

Masih kita menilai aneh penderita down syndrome

Tidak seharusnya kita menilai aneh penderita down syndrome, meskipun secara fisik penderita down syndrome berbeda tetapi penderita down syndrome juga memiliki kampuan atau keahlian yang begitu luar biasa dibanding dengan manusia normal. Hal ini sudah terbukti dengan prestasi yang diraih oleh Michael. Perestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia. 

Untuk para masyarakat jangan lagi memandang sebelah mata pendertita down syndrome dan jangan menganggap penderita down syndrome tidak dapat melakukan apapun. Sejatinya kita tidak boleh melihat atau menilai seseorang hanya dari penampilan fisiknya tetapi lihatlah dari keseungguhannya.

Mereka yang Bersyukur ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-3

Mereka yang Bersyukur 
Oleh : Hani Delismietin (PKh 2018)

Pernahkah terfikir oleh kalian bahwa kita sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhan dengan sebaik-baiknya, masih saja merasa kekurangan lalu mengeluh? Manusia pasti memiliki sifat tidak pernah puas dan tidak mudah merasa cukup, dan itu sangatlah manusiawi. Disekitar kita pun ada beberapa orang yang diberi pengecualian oleh tuhan, mereka diciptakan dengan baik tetapi diberi keistimewaan oleh tuhan. Manusia berkebutuhan khusus, diciptakan oleh tuhan untuk membuat kita manusia yang biasa saja untuk mengurangi sifat tidak pernah puas dan selalu merasa bersyukur. 

Mengapa kita tidak memiliki keistimewaan seperti mereka yang berkebutuhan khusus? Karena tuhan tahu jika kita terpilih menjadi mereka yang istimewa, kita tidak akan mampu menerima diri kita sendiri. Maka dijadikanlah kita manusia manusia yang sudah diciptakan sebaik - baiknya dan tanpa keistimewaan oleh tuhan dan berada disekitar mereka yang istimewa agar selalu ingat kepadanya dan selalu bersyukur. 

Mereka yang berkebutuhan khusus selalu diberikan kelebihan oleh tuhan, dan kebanyakan dari mereka pun jarang sekali mengeluh dengan keadaan mereka. Mereka mudah sekali dibuat bahagia hanya dengan hal-hal kecil seperti sapaan sayang, pujian setelah mengerjakan pekerjaan rumah, atau cemilan yang kita berikan kepada mereka. 

Hanya dengan senyuman saja, kita sudah bisa membuat penyandang tuna rungu bahagia. Dengan senyuman kita sudah membantu mereka mengurangi rasa curiga dan merasa tidak dianggap. Lalu bagaimana dengan manusia biasa? Apa yang dapat membuat manusia biasa merasa bahagia? Uang? Rumah? Mobil? Terlalu banyak syarat untuk manusia biasa merasa bahagia.

Pernahkah mendengar nyanyian mereka penyandang tuna netra? Tuhan menganugerahkan tiap - tiap tuna netra suara yang bagus, karena tuhan sudah menutup mata mereka. Lalu apakah dengan suara mereka yang indah, mereka menjadi manusia yang sombong dan menuntut ketenaran? Jarang sekali tuna netra yang dianggap dan dibantu untuk memasarkan suara indahnya. Lalu apa yang terjadi jika yang bersuara bagus adalah manusia biasa? 

Belakangan ini banyak sekali kasus mengenai anak yang berani melawan orang tuanya karena apa yang dia inginkan tidak diberikan. Padahal dengan mereka memiliki orang tua yang mau mengakui mereka sebagai seorang anak saja adalah anugerah terindah yang mereka sudah dapatkan. Karena percaya atau tidak, tidak banyak anak berkebutuhan khusus yang diakui oleh orang tuanya. Tidak sedikit dari mereka yang dititipkan begitu saja kepada yayasan atau sekolah khusus karena orang tuanya tidak tau atau bahkan tidak mau mengurus mereka. Meskipun tidak sedikit pula orang tua yang masih mau bertanggung jawab dan masih mau mengurus.

Dengan hadirnya mereka yang istimewa di antara kita yang biasa saja, seharusnya kita menjadi merasa lebih bersyukur. Karena kesulitan yang kita alami, tidak sebanding dengan kesulitan yang mereka tempuh. Sejatinya, seburuk apapun keadaan kita sekarang, karena kita adalah manusia yang diberikan akal sehat seharusnya kita mampu untuk berusaha menjadi yang lebih baik, bukan mengeluhkan apa-apa yang belum ada di kehidupan kita. Dan seharusnya perasaan selalu merasa kekurangan bisa kita hilangkan, karena dengan kita dilahirkan kedunia ini, dijadikan sebaik-baiknya oleh tuhan, diakui dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, memiliki mata yang dapat melihat, suara yang dapat terdengar, tangan dan kaki yang masih bisa membantu sesame seharusnya kita tidak merasa kurang sama sekali. 

Jika mereka yang istimewa dan berkebutuhan khusus mampu menerima diri mereka dan selalu merasa cukup, mengapa kita yang memiliki segala yang mereka tidak punya masih selalu merasa kurang?  


Setara dari Perspektif Mereka ~ Essay Terbaik Maba PKh ke-2

Setara dari Perspektif Mereka 
Oleh : Ichlas Nurpaidah (PKh 2018)

Banyak orang memperjuangkan kesetaraan kaumnya, banyak kaum yang memperjuangkan haknya, lantas mereka mendapatkannya. Mereka mendapat pemenuhan hak yang mereka perjuangkan pada akhirnya. Tapi tulisan ini dibawa dari mereka, teman-teman difabel (different ability), yang jauh dari orang-orang yang mengamini kesetaraan. Kesetaraan yang mereka harapkan bukanlah persamaan, lantas apa yang mereka inginkan dari diksi setara, sedang kemampuan ‘kita’ dan ‘mereka’ jelas berbeda? 

Setiap dari kita pastilah pernah berada pada tempat yang sama dengan mereka para penyandang difabel. Jika satu di antara pembaca berkata tidak, maka benarkah? Mereka yang kebetulan tidak ada pada suatu waktu di keseharian kita, atau jangan-jangan kita yang tidak menganngap keberadaan mereka? Kebanyakan dari kita berspekulasi bahwa para difabel selalu memerlukan pertolongan, bantuan kita, dan perlu dikasihani. Dampaknya nanti, kita cenderung menghindari para difabel dengan kekhawatiran nantinya mendapat celaan, atau ikut dibuat kesusahan. Hal ini jelas keliru, karena sebenarnya mereka sama seperti kita. 

Contoh sederhananya saja seorang tunanetra mampu berjalan seperti kita, mungkin tidak dengan mata, tapi dengan kemampuan mengenali ruang dengan bantuan tongkat mereka. Seorang tunanetra mampu membaca, mungkin bukan dengan mata, tapi dengan jari - jari mereka. Seorang tunawicara atau tunarungu juga mampu berbahasa, mungkin bukan melalui suara tapi melalui gerak tubuh mereka. Atau seorang tunadaksa misalnya, kita pikir mereka tidak bisa berolahraga? mereka berolahraga seperti kita, tapi mereka memiliki kebutuhan khusus dibandingkan kita, mereka berolahraga beserta alat bantu geraknya, misalnya saja sebuah roda. Adakah ketidakmampuan (disability; nantinya diserap ke dalam bahasa indonesia menjadi disabilitas) di antara perbandingan tadi? Ternyata tidak, kita sama - sama melakukannya, namun dengan cara yang berbeda. Sehingga mereda dituntut untuk memiliki kemampuan yang berbeda pula (different ability [difabel]). Bedanya, kita bisa dengan mudah melakukan berbagai aktifitas, tapi mereka membutuhkan kemampuan khusus, fasilitas dan cara khusus untuk melakukan aktivitasnya. Cara yang berbeda inilah sumber dari hilangnya hak dan kesetaraan antara ‘kita’ dan ‘mereka’. Sumber dari perbedaan dan diskriminasi. 

Kesetaraan seolah enggan diperjuangkan untuk mereka para difabel, karena mereka minoritas, dianggap tidak mandiri, senantiasa membutuhkan bantuan orang lain, dan memerlukan usaha ekstra untuk menjadikan kemampuan kita dengan mereka sama. Bukankah sudah menjadi keharusan bagi kita, yang diberi kemudahan dalam menjalankan kehidupan, untuk membantu dan memfasilitasi mereka yang harus berusaha lebih untuk menjalani kehidupannya? Padahal hanya itu definisi setara bagi mereka, dengan hanya diberikan pelayanan dan fasilitas terbaik dari lingkungannya. Seperti yang dikatakan Febrian Dwi Putra mahasiswa PLB 2017, Universitas Negeri Jakarta, dalam kesempatan wawancara.

“Kaka pengen anak-anak difabel disamakan, dalam artian pelayanan untuk kami 
yang disabilitas ada, jadi setara bagi Kaka pribadi, berikan pelayanan, dan fasilitas 
yang terbaik buat anak-anak disabilitas, karena itu yang kami perlukan.” 

Bukankah di Indoneisa saat ini situasi terbalik, dimana kita yang bisa menjalani kehidupan dengan normal terus difasilitasi, pemenuhan dan perbaikan pelayanan publik terus diperbaiki untuk mencapai kemudahan yang lebih hingga memperoleh cara hidup yang lebih praktis lagi. Berkebalikan dengan fasilitas untuk mereka para difabel jangankan pengembangan fasilitas, hingga saat ini di Indonesia fasilitas untuk difabel bahkan belum bisa dikatakan layak. Misalnya saja di Kabupaten Trenggalek beberapa titik guiding block menabrak pohon dan tiang listrik.

“Di indonesia ini,  masih banyak orang normal lebih difasilitasi, padahal mereka 
tidak punya kekurangan apapun, sementara kami disabilitas, yang banyak sekali 
kekurangan, tetapi tidak diperhatikan oleh lingkungan sekitar, apalagi oleh orang 
orang yang masih awam kepada temen-temen disabilitas.” tambahnya.  

Lantas apa yang bisa kita kontribusikan untuk mereka? Tidak perlu menjadi bagian dari pemerintah dulu untuk ikut membenahi, tak perlu menjadi konsultan disabilitas untuk peduli, tak perlu menjadi mahasiswa pendidikan khusus untuk memfasilitasi, juga tak perlu menjadi bagian dari mereka dulu kan untuk mengerti? Fasilitasilah mereka dengan memahami, bahwa perbedaan ‘kita’ dan ‘mereka’ bukanlah sebuah kelemahan. Terbukalah, berbaurlah, tutupi keraguan akan ketidakmampuan mereka dengan percaya pada kemampuan yang ada. Karena kita, mereka, setara! 

Mari Ubah Pandangan ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-1

Mari Ubah Pandangan 
Oleh : Aulia Bening Safira (PKh 2018) 

Pelabelan. Berapa banyak pelabelan yang telah kita gunakan tanpa kita sadari? Apakah label membantu? Mungkin label dapat saja membantu namun juga bisa berbahaya. Dengan pelabelan mereka dapat menstereotipkan berdasarkan pemikiran kolektif, dan ketidakmampuan untuk memisahkan orang dari kecacatan atau perilaku yang mungkin terjadi. Ketika mereka melihat preman bertato, apakah pemberian label untuknya adalah orang yang memiliki sisi jahat? Sedang, ketika mereka melihat seseorang berpeci apakah label untuknya adalah orang yang beriman? 

Maka, apa pelabelan yang kita berikan ketika pertama kali melihat anak berkebutuhan khusus? Apakah kita memberikan label ‘anak yang menyedihkan’ ataukah ‘anak yang tidak bisa melakukan apa-apa’? Apakah ‘anak yang tak berguna’ ataukah ‘anak yang menyusahkan saja’? Bila salah satu ada yang terbersit di dalam benak kita, mari segera kita hapuskan pemikiran seperti itu, karena setiap insan yang diciptakan oleh Sang Pencipta pasti mempunyai makna di dunia ini, meskipun memliki keterbatasan sekalipun. Jangan pandang sesuatunya hanya dari pandangan luar dan melabelkannya, mengkategorikannya.

Saya adalah seorang anak berkebutuhan khusus, tunadaksa. Sewaktu saya keluar rumah dan berjalan jalan kemanapun, saya selalu mendapati pandangan iba orang-orang yang mengasihani saya. Bagi anak berkebutuhan khusus, pandangan seperti itulah yang amat tidak disukai. Kami sungguh tidak ingin terlihat dikasihani. Bagiku, kami tidak semenyedihkan itu. Namun, perlahan-lahan saya berusaha mencoba untuk tidak memedulikan pandangan, pelabelan, ataupun pengkategorian dari orang-orang. 

Sebelum saya menulis esai ini, saya bertanya kepada teman tercinta saya bagaimana opininya tentang anak berkebutuhan khusus. Teman saya berkata bahwa anak berkebutuhan khusus pun juga sama sama manusia, semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing, belum tentu anak berkebutuhan khusus itu adalah yang paling banyak kekurangannya, dan belum tentu juga anak - anak yang normal itu selalu sempurna.

Bagi teman saya, anak berkebutuhan khusus itu ada bukan karena Sang Pencipta tidak sayang, tidak adil, melainkan Sang Pencipta ingin menjadikan anak berkebutuhan khusus itu sebagai sumber inspirasi juga motivasi. Keterbatasan fisik bukanlah penghalang.

Telah dibuktikan oleh seorang anak tunarungu yang di deritanya sejak lahir karena virus Rubella di dalam kandungan ibunya. Rafi Abdurrahman Ridwan kelahiran Jakarta, 20 Juli 2002 membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah suatu penghalang untuk berkarya dan berprestasi sebagai desainer cilik. Bahkan Tyra Banks, model terkenal dari Amerika Serikat memuji karya - karya Rafi. 

Pada usianya ke-9 tahun, Rafi sudah menggelar peragaan busana hasil rancangannya sendiri di Indonesia. Namun, Rafi tidak berpuas diri, pada tahun 2015 ia pun menggelar peragaan busananya di Amerika Serikat. 

Masih di Indonesia, Stephanie Handojo. Gadis yang sangat menginspirasi saya untuk menjadi diri sendiri dan tidak berkecil hati. Seorang atlet tunagrahita yang mengharumkan nama Indonesia hingga ke Internasional ini lahir pada 5 November 1991.

Dengan keterbatasannya, Stephanie Handojo banyak tercatat menjadi peraih medali renang. Ia tercatat sebagai peraih medali emas cabang olahraga renang di ajang Special Olympics World Summer Games tahun 2011 di Yunani, untuk nomor 50 meter gaya dada. Ajang ini sendiri digelar untuk anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh dunia. Seperti bintang yang terus memancarkan cahayanya, Stephanie meraih kembali medali emas untuk jarak 100 meter gaya dada di ajang Special Olympics Asia-Pacific 2013 yang diselenggarakan di Australia. Ia bahkan juga berhasil menyabet medali perak untuk cabang renang untuk kategori gaya dada 50 meter dan gaya bebas 100 meter di Amerika.  

Meraih banyak medali dari cabang olahraga renang sepertinya tidak cukup bagi Stepanie, ia pun juga berhasil dalam memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang yang mampu bermain piano dengan 22 lagu selama dua jam tanpa berhenti. 

Stephanie seperti terus membuktikan kepada kita bahwa keterbatasan bukan berarti tidak bisa membanggakan, ia berhasil menyisihkan belasan ribu anak di seluruh dunia untuk membawa obor di Olimpiade London 2012. Bersama 20 anak pembawa obor lainnya, Stephanie menjadi satu-satunya anak berkebutuhan khusus yang dipercaya untuk membawa obor ini.  

Sungguh, Stephanie Handojo benar-benar menginspirasi saya untuk tidak patah semangat dan tidak hanya bergeming meratapi keterbatasan. Kadang, saya merasa hanya seperti manusia lemah yang tidak bisa melakukan apa-apa. Namun, ketika saya mendengar nama Stephanie Handojo, ia benar benar mampu mengubah pemikiran saya.

Sekarang saya akan ambil satu tokoh lagi yang amat mengagumkan bagi saya. Semoga tokoh kali ini dapat mengubah pandangan orang-orang tentang anak berkebutuhan khusus bukan hanya dari penampilannya, lalu melabelkannya. Namun, mampu memandang anak berkebutuhan khusus dari kemampuannya yang hebat dan sangat menginspirasi. Memang, kali ini bukan seorang anak-anak. Ini tokoh dunia yang dikenal oleh penjuru bumi.  

Wolfgang Amandeus Mozart yang kerap dipanggil Mozart adalah seorang legenda komponis musik klasik. Karya-karyanya sangat mendunia. Mozart menciptakan lebih dari 600 karya yang sungguh menakjubkan. Akan tetapi, Mozart dikenal sebagai penyandang autis, ia seringkali menghadapi kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain. Ia memiliki kebiasaan yang aneh yaitu kerap menggerak-gerakkan tangan juga kakinya serta membuat ekspresi wajah yang aneh saat berhadapan dengan publik. Mozart juga memiliki pendengaran yang sangat sensitif, suara yang keras menimbulkan rasa sakit secara fisik. Meskipun begitu, Mozart telah membuktikan pada dunia ini bahwa autisnya bukanlah penghambat untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya.

Anak berkebutuhan khusus memang memiliki keterbatasan dalam fisiknya, tapi bukan berarti memiliki keterbatasan dalam menunjukkan kemampuannya untuk berkarya. Mari kita semakin ramah dengan anak berkebutuhan khusus dengan tidak memandangnya dari luar saja, melabelkannya sebagai anak yang menyedihkan, dan sebagainya. Melainkan pandang dari kemampuan yang dimilikinya. Mari kita tanamkan kepedulian kepada anak berkebutuhan khusus. Seperti kata teman saya tercinta, kita semua sama-sama manusia, maka pandanglah juga anak berkebutuhan khusus seperti manusia, bukan sesuatu yang berbeda. Mari kita berhenti menyebutnya dengan kata ‘cacat’. Mari kita bersama-sama mengurangi pelabelan atau pengkategorian dalam memandang orang. Mari kita menjadi lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Maha Kuasa.  

Saya berharap semoga ini mampu megubah pandangan kita semua dalam memandang anak berkebutuhan khusus. Salam cinta, dari saya. 

Senin, 06 Agustus 2018

Motivasi Berprestasi di Pendidikan Khusus (2)

Akademik Yes, Organisasi Oke
Oleh: Erfan Kurniawan (PKh 2015)

“Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, maka jadilah yang bermanfaat”

Peralihan siswa menjadi mahasiswa merupakan hal yang harus dimaknai dengan sebaik-baiknya. Tidak sedikit calon mahasiswa baru yang berpikiran saat kuliah nanti harus mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang tinggi, lulus 3,5 tahun, dan menjadi lulusan terbaik. Memang hal ini tidak salah, namun kita juga harus berpikir lebih luas bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya seperti itu. Masih ada hal lain yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai Agent Of Change. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Association of College and Employers (NACE), Amerika Serikat pada tahun 2002, NACE melakukan survei kepada 457 pimpinan perusahaan mengenai karakteristik unggul seorang calon pekerja. Dari survei tersebut, diperoleh 20 kepribadian unggul lulusan yang paling dicari oleh perusahaan. Ternyata Indeks Prestasi (IP) hanya berada pada peringkat ke-17. “Masihkah kita berpikir bahwa mendapatkan IP Cumlaude bisa menjamin kesuksesan kita saat lulus nanti?”

Dari 20 kepribadian unggul yang menempati peringkat 1-3 adalah kemampuan komunikasi, integritas, dan bekerja sama. Ketiga kemampuan ini dapat diperoleh melalui Organisasi dan mengikuti perlombaan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Berorganisasi untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Sedangkan KTI untuk menjadi pribadi yang prestatif dalam skala regional, nasional, dan internasional. Saya telah menjalankan kedua hal ini, menjadi ketua BEMP PKh 2017 dan Juara II Lomba KTI Nasional 2018 di Universitas Andalas, Padang. Perlu kita pahami bahwa berorganisasi bukanlah menjadi hambatan bagi kita dalam berprestasi selama dikampus. Mari berkarya dari prodi Pendidikan Khusus untuk Indonesia!

Hidup Mahasiswa! Hidup Pendidikan Indonesia!

Motivasi Berprestasi di Pendidikan Khusus (1)

MAHASISWA : “Langkah Awal Wujudkan Asa”
Oleh: Qonita Maezein (PKh 2015)

Menjadi seorang mahasiswa adalah impian dari setiap siswa sebagai langkah awal mewujudkan cita-cita. Tak mudah rintangan-rintangan yang dihadapi untuk mencapai titik tersebut. Persaingan yang semakin berat, biaya, seleksi nilai maupun prestasi, dan sebagainya menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh setiap siswa untuk bisa menyandang status mahasiswa. Ketika sudah sampai pada titik start tersebut, apa yang dilakukan?

Hal pertama yang dilakukan yaitu tentunya bersyukur. Namun ada pula yang “senang/tidak senang” karena ketika melihat hasil “penyaringan” mahasiswa baru, kita dinyatakan diterima di prodi Pendidikan Khusus UNJ. Apa ini?. Tentunya yang ada dipikiran kalian yaitu lulusan prodi tersebut akan menjadi guru SLB, tapi apakah sebatas itu saja?. Jawabannya tidak! Karena banyak hal-hal baru yang tentu tidak terpikirkan sebelumnya tentang PKh. Untuk itu, sangat penting bagi kita sebelum secara resmi menyandang status mahasiswa, sangat diwajibkan mengenal lingkungan kampus terutama prodi PKh. 

Tak hanya itu, selepas masa pengenalan lingkungan kampus berakhir, sebagai mahasiswa pun kita dituntut aktif dalam berbagai kegiatan terutama keseharian selama pembelajaran di kelas, organisasi mahasiswa, dan turut ikut serta diberbagai event kampus atau di luar kampus. Contohnya, kita bisa menjadi salah satu anggota OPMAWA seperti BEMP/LLMP, ORMAWA yang didalamnya memfasilitasi bakat/minat kita, mengikuti lomba-lomba, dan lain-lain. Oleh karena itu, mari menjadi mahasiswa PKh yang aktif dan berprestasi.

Seputar Pendidikan Khusus


  • Pentingnya Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus 
“Special education means specifically designed instruction to meet the unique child with disability.”

–Pendidikan Khusus berarti pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak berkebutuhan khusus. Adapun yang mempengaruhi proses dari Pendidikan Khusus adalah aksesibitlitas pembelajaran, akuntabilitas, dukungan perilalku yang positif serta kolaborasi dari pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan anak berkebutuhan khusus tersebut.

Pendidikan Khusus akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat di akomodasi dalam program pendidikan umum. Artinya, Pendidikan Khusus adalah program pembelajaran yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari individu seperti penggunaan bahan-bahan peralatan dalam belajar, layanan khusus, dan strategi mengajar yang khusus.

Pentingnya memandang bahwa seseorang yang memiliki kebutuhan khusus memiliki hak untuk dipandang sebagai pribadi, bukan dari kekurangannya, pusatkan perhatian pada apa yang dapat mereka lakukan dari pada apa yang tidak dapat mereka lakukan. Seluruh warga neiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, seperti yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal31 ayat 1 dan UU No. 20 tahun 2001 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi anak berkebutuhan khusus sehingga dapat hidup secara mandiri dan berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat merupakan visi dari salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

  • Siapakah Guru Pendidikan Khusus?
Guru Pendidikan Khusus merupakan salah satu komponen dalam sebuah sistem pemberian layanan yang kompleks dalam membantu individu untuk mencapai potensinya secara maksimal.

Layanan Pendidikan Khusus tidak dibatasi oleh tempat khusus, melainkan di setiap lingkungan yang lebih alamiah yaitu lingkungan dimana individu tersebut menjalankan kehidupan sehari – hari sehingga akan memudahkan mereka untuk menjadi bagian dari lingkungan tersebut.

  • Mengapa Anda Memilih Pendidikan Khusus?
Sebelum membahas peluang tenaga kependidikan ABK, anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai sistem kelembagaan pendidikan ABK. Setidaknya ada tiga sistem kelembagaan pendidikan ABK yang di kemukakan oleh Sunardi (1995), yaitu:
  1. Sistem sekolah Segregatif, yaitu bentuk sekolah khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan satu tipe kekhususan atau campuran, yang disebut sebagai Sekolah Luar Biasa (SLB)
  2. Sistem sekolah Mainstreaming, yaitu sekolah terpadu dimana Anak Berkebutuan Khusus bersekolah di sekolah umum bersama-ama dengan anak pada umumnya.
  3. Sistem sekolah Inklusif, yaitu layanan pendidikan bagi ABK yang ideal, artinya sistem menyesuaikan kebutuhan anak.
  • Prospek Mahasiswa Pendidikan Khusus Lulusan Pendidikan Khusus bisa menjadi:
    1. Guru kelas di SLB
    2. Guru bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Reguler
    3. Guru Mata Pelajaran di SLB
    4. Guru Bidang Keahlian Khusus di SLB
    5. Guru Pendidikan Khusus Non-Persekolahan
    6. Administrator Pendidikan Luar Biasa
    7. Konsultan Pendidikan Luar Biasa (Kualifikasi Pendidikan Magister)
    8. Peneliti dan Pengembang Pendidikan Luar Biasa ( kualifikasi Pendidikan Magister dan Dokter) 

Selamat Datang Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Khusus UNJ 2018


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada kata-kata yang dapat mewakili rasa kebahagiaan saat menyambut para calon penerus perjuangan dunia Pendidikan Khusus selain kalimat sederhana :

'Selamat datang mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Khusus angkatan 2018 di kampus pelopor pergerakan intelektual'

Awal baru sudah akan dimulai, meninggalkan seragam putih abu yang menjadi identitas dan ciri khas saat masih duduk dibangku sekolah sehingga membataskan diri dalam menunjukan ideologi yang dimilikinya, menuju dunia kampus yang mempunyai suatu ciri khas setiap pemuda memiliki ideologi yang kuat dan terus kuat dan menjadi landasan setiap pemuda untuk mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.

Bukan rahasia umum identitas sebagai mahasiswa hanya dapat dinikmati oleh segelintir pemuda saja negeri ini yang sejatinya impian setiap pemuda di bangsa ini. Bukan menjadi hal yang berlebihan jika akan banyak harapan yang dibebankan ke pundak setiap mahasiswa. Mahasiswa, memiliki posisi yang sangat strategis dalam strata sosial, yaitu berada di antara masyarakat dengan pemerintah. Posisi ini yang akan menjadikan mahasiswa sangat berperan penting dalam berperan menyuarakan aspirasi rakyat kepada pemerintah, bahkan menyampaikan apa yang terjadi di tatanan pemerintahan kepada rakyat. Maka hal ini yang menyebabkan mahasiswa memiliki peran penting yang perlu kita pahami bersama.

Dimulai dari Agent of Chance, bisa didefinisikan bersama sebagai figur yang mampu membawa perubahan dimanapun mereka berada, baik perubahan yang ada di lingkungan sosial masyarakat hingga dalam lingkup bangsa. Fungsi ini bukanlah hal yang semata mata disematkan tanpa dasar kepada setiap mahasiswa, kita bisa perhatikan kembali dengan adanya peristiwa sumpah pemuda, yang menjadi salah satu bukti perjuangan pemuda yang senantiasa menjadi ganda terdepan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, lalu dengan adanya peristiwa penculikan Ir. Soekarno oleh golongan muda yang melihat peluang untuk mendeklarasikan kemerdekaan Republik Indonesia setelah melemahnya keadaan militer Jepang. Tentu harapan menjadi agen perubahan yang disematkan golongan muda akan terus digantungkan terutama kepada mahasiswa.

Adapun social control jika ditarik kembali ke masa kini, kita mahasiswa yang juga berada di Pendidikan Khusus bisa menjadi pelopor terdepan untuk mengubah pemikiran masyarakat umum tentang disabilitas dengan berbagai pencerdasan yang mampu kita lakukan sehingga kesetaraan hak untuk disabilitas dapat diraih secara utuh dan pada akhirnya kontrol sosial untuk tidak ada diskriminasi disabilitas lagi akan tetap terjaga. Fungsi mahasiswa lainnya adalah iron stock yang menggambarkan bahwa mahasiswa akan menjadi pemimpin masa depan dan mampu untuk mendobrak peradaban.

Besar sekali harapan yang disematkan untuk mahasiswa menandakan ada kepercayaan rakyat kepada kita semua, karena yang akan melanjutkan perjuangan aspirasi rakyat dan membela hak hak mereka adalah pemuda terutama mereka yang disematkan gelar mahasiswa karena keunggulan intelektualitas dan ideologi yang dimiliki.

Maka akan banyak impian yang akan kalian dapatkan jenjang pendidikan tinggi ini. Mendapat IPK yang tinggi dan lulus secepatnya memang menjadi hal yang realistis dan impian setiap mahasiswa, namun bukan berarti dengan membatasi impian juga akan membatasi peran penting sebagai mahasiswa. Menjadi mahasiswa Pendidikan Khusus bukan berarti terbatas berakhir menjadi guru yang memperbaiki keadaan siswa agar mampu dewasa bukan? lebih dari itu, akan banyak hal-hal disabilitas yang juga akan dirasakan sehingga dorongan untuk membela itu akan terus datang. Jangan lupakan harapan rakyat yang secara tersirat sudah disematkan kepada kalian yang menjadi pemimpin di masa depan, berharap akan terus datang pewaris peradaban bangsa. Sangat dinantikan semangat pemuda yang selalu dirindukan di bumi pertiwi ini, terus bergerak dan teruslah berkarya sehingga akan ada karya-karya Impresif yang dihasilkan dan memberikan kesan terbaik untuk bangsa.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Impresif!

Muhammad Irwan
Ketua BEMP PKh 2018