Selasa, 14 Agustus 2018

Mereka yang Bersyukur ~ Essay Terbaik Maba PKh 2018 ke-3

Mereka yang Bersyukur 
Oleh : Hani Delismietin (PKh 2018)

Pernahkah terfikir oleh kalian bahwa kita sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhan dengan sebaik-baiknya, masih saja merasa kekurangan lalu mengeluh? Manusia pasti memiliki sifat tidak pernah puas dan tidak mudah merasa cukup, dan itu sangatlah manusiawi. Disekitar kita pun ada beberapa orang yang diberi pengecualian oleh tuhan, mereka diciptakan dengan baik tetapi diberi keistimewaan oleh tuhan. Manusia berkebutuhan khusus, diciptakan oleh tuhan untuk membuat kita manusia yang biasa saja untuk mengurangi sifat tidak pernah puas dan selalu merasa bersyukur. 

Mengapa kita tidak memiliki keistimewaan seperti mereka yang berkebutuhan khusus? Karena tuhan tahu jika kita terpilih menjadi mereka yang istimewa, kita tidak akan mampu menerima diri kita sendiri. Maka dijadikanlah kita manusia manusia yang sudah diciptakan sebaik - baiknya dan tanpa keistimewaan oleh tuhan dan berada disekitar mereka yang istimewa agar selalu ingat kepadanya dan selalu bersyukur. 

Mereka yang berkebutuhan khusus selalu diberikan kelebihan oleh tuhan, dan kebanyakan dari mereka pun jarang sekali mengeluh dengan keadaan mereka. Mereka mudah sekali dibuat bahagia hanya dengan hal-hal kecil seperti sapaan sayang, pujian setelah mengerjakan pekerjaan rumah, atau cemilan yang kita berikan kepada mereka. 

Hanya dengan senyuman saja, kita sudah bisa membuat penyandang tuna rungu bahagia. Dengan senyuman kita sudah membantu mereka mengurangi rasa curiga dan merasa tidak dianggap. Lalu bagaimana dengan manusia biasa? Apa yang dapat membuat manusia biasa merasa bahagia? Uang? Rumah? Mobil? Terlalu banyak syarat untuk manusia biasa merasa bahagia.

Pernahkah mendengar nyanyian mereka penyandang tuna netra? Tuhan menganugerahkan tiap - tiap tuna netra suara yang bagus, karena tuhan sudah menutup mata mereka. Lalu apakah dengan suara mereka yang indah, mereka menjadi manusia yang sombong dan menuntut ketenaran? Jarang sekali tuna netra yang dianggap dan dibantu untuk memasarkan suara indahnya. Lalu apa yang terjadi jika yang bersuara bagus adalah manusia biasa? 

Belakangan ini banyak sekali kasus mengenai anak yang berani melawan orang tuanya karena apa yang dia inginkan tidak diberikan. Padahal dengan mereka memiliki orang tua yang mau mengakui mereka sebagai seorang anak saja adalah anugerah terindah yang mereka sudah dapatkan. Karena percaya atau tidak, tidak banyak anak berkebutuhan khusus yang diakui oleh orang tuanya. Tidak sedikit dari mereka yang dititipkan begitu saja kepada yayasan atau sekolah khusus karena orang tuanya tidak tau atau bahkan tidak mau mengurus mereka. Meskipun tidak sedikit pula orang tua yang masih mau bertanggung jawab dan masih mau mengurus.

Dengan hadirnya mereka yang istimewa di antara kita yang biasa saja, seharusnya kita menjadi merasa lebih bersyukur. Karena kesulitan yang kita alami, tidak sebanding dengan kesulitan yang mereka tempuh. Sejatinya, seburuk apapun keadaan kita sekarang, karena kita adalah manusia yang diberikan akal sehat seharusnya kita mampu untuk berusaha menjadi yang lebih baik, bukan mengeluhkan apa-apa yang belum ada di kehidupan kita. Dan seharusnya perasaan selalu merasa kekurangan bisa kita hilangkan, karena dengan kita dilahirkan kedunia ini, dijadikan sebaik-baiknya oleh tuhan, diakui dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, memiliki mata yang dapat melihat, suara yang dapat terdengar, tangan dan kaki yang masih bisa membantu sesame seharusnya kita tidak merasa kurang sama sekali. 

Jika mereka yang istimewa dan berkebutuhan khusus mampu menerima diri mereka dan selalu merasa cukup, mengapa kita yang memiliki segala yang mereka tidak punya masih selalu merasa kurang?  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar